Minggu, 24 Juli 2011

kesempatan merebut emas

BIASANYA seorang yang sukses di bidang olahraga, sering kali sekolahnya terbengkalai. Tetapi tidak demikian dengan Tigor Pancasakti. Dia ingin olahraga yang ditekuninya membuahkan prestasi, sementara di sisi lain pelajaran di sekolah pun tak tertinggal.

Tigor saat ini menjadi atlet berprestasi. Buktinya, dia merupakan andalan dari sekian atlet Kota Semarang untuk menuju Porprov 2009. Nomor poomsae (kerapian jurus) di cabang taekwondo merupakan spesialisasinya.

Prestasi terbarunya adalah pada babak kualifikasi Porprov di Solo, belum lama ini. Lelaki kelahiran 1 Oktober 1993 itu meraih dua medali emas kategori beregu putra di kejuaraan yang mempunyai peranan penting untuk menentukan langkah Kota Semarang di Porprov tahun depan.

Prestasi itu seolah sebagai pelecutnya untuk terus meraih yang terbaik. Bisa mengharumkan nama daerah merupakan kebanggan bagi remaja ramah ini.
”Saya ingin memberikan yang terbaik bagi daerah. Saya akan terus berlatih untuk mewujudkan ambisi itu,” katanya.
Yang Terbaik Tigor yang saat ini tercatat sebagai siswa SMAN 3 Semarang terus berupaya meraih yang terbaik. Bimbaingan sang pelatih, Supriyanto, membuat dia nyaman dan selalu menumbuhkan motivasinya. Terlebih peluang untuk meraih medali di Porprov terbuka lebar. Hal ini bisa dilihat dari babak kulifikasi lalu. Walau demikian dia tak mau takabur. Karena itu, latihan keras terus dijalani.

Tigor mengawali latihan taekwondo sejak kelas IV SD. Oleh pelatihnya, dia diarahkan bukan hanya nomor poomsae ,tatapi nomor tanding. Keduanya pun pernah dijuarainya. Namun yang paling berkesan tentunya babak kualifikasi Porprov.

”Poomsae merupakan cabang baru di Porprov nanti. Karena itu saya menekuninya, karena peluang mendapatkan medali terbuka,” kata lelaki atlet yang tinggal di Taman Kradenan Asri F-12 Semarang itu.

Meski disibukkan latihan, putra pasangan Sintoro dan Aida Novaya Siregar itu tak akan melupakan tugas utamanya sebagai pelajar. Dia berprinsip, latihan memang harus, namun jangan sampai mengganggu jadwal belajar. Justru dengan olahraga motivasi belajar akan bertambah, karena badan menjadi bugar yang berdampak pada peningkatan daya pikirnya. ”Waktu latihan taekwondo sore hari. Sedangkan malam hari saya belajar,” katanya. (18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar