Minggu, 24 Juli 2011

MENJALANI KARIER

AKTIVITAS atlet teakwondo Semarang Nur Mutiara Sari Putri ini belakangan bukan adu teknik dan tendangan di atas matras. Tetapi, gadis kelahiran 20 Januari 1992 itu justru lebih sebuk sebagai juri dan wasit taekwondo. Kejuaran terakhir yang dipimpinnya adalah Popda tingkat Karesidenan Pekalongan baru-baru ini.Ya, sejak lebih dari setahun lalu, Ara, pangilan akrab Nur Mutiara, ini sudah mencoba menjadi seorang wasit dalam sebuah kejuaraan tingkat kota Semarang. Sudah banyak pertandingan yang melibatkan mahasiswa USM ini baik sebagai wasit dan juri. Alumnus SMPN 8 Semarang itu saat ini statusnya masih seorang atlet taekwondo nomor poomsae (kerapian jurus). Prestasi terbaru yaitu meraih posisi ketiga dalam kejuaraan internasional di Yogyakarta baru-baru ini berpasangan dengan adiknya Tigor.
Sebelumnya, meraih emas dalam kejurnas di Magelang di nomor beregu. Pada Porprov lalu, gadis dengan tinggi badan 150 cm itu juga meraih emas untuk kontingen Semarang di nomor beregu. "Saya tidak pensiun menjadi atlet. Di sela-sela menjadi atlet, saya menyempatkan menjadi wasit. Pokoknya dua-duanya bisa jalan," katanya.
Sebagai atlet, Ara optimistis bisa terus berkembang. Usianya masih tergolong muda, dia meyakini bahwa kemampuanya masih terus bisa ditingkatkan. Buktinya dia masih mampu meraih emas dalam kejurnas nomor pomsae beregu di Magelang tahun lalu. "Saya masih berambisi tampil di PON mendatang. Apalagi Poomsae baru akan dipertandingkan di PON 2012. Ini kesempatan saya untuk memperlihatkan kebolehan. Jika perlu saya ingin tampil di SEA Games 2011 saat Indonesia menjadi tuan rumah," kata gadis yang tinggal di Jalan Taman Kradenan Asri F-12 Semarang ini.
Di sisi lain, menjadi wasit dianggap mengasyikkan. Paling tidak dia bisa mengetahui perkembangan peraturan pertandingan. Dengan begitu, nantinya bisa diterapkan untuk dirinya sendiri sebagi atlet. Aktivitas sebagai atlet dan wasit baginya tak akan saling berbenturan. Artinya dia harus pandai-pandai membagi waktu. Selain itu dia harus pandai menempatkan diri kapan menjadi atlet dan wasit. Saat ini sertifikat perwasitan yang dimiliki Ara barus sebatas Pengcab. Dalam waktu dekat ini dia akan menaikkan statusnya ke tingkat Jateng. Ara bukan hanya wasit nomor kyuorigi (tanding) tetapi juga poomsae.
(Kundori Rakasiwi/CN14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar