Minggu, 24 Juli 2011

semarang sumbang atlet nasional

KEINGINAN Wali Kota Semarang Soemarmo HS agar daerahnya bisa menyumbang atlet nasional, sudah dibuktikan oleh cabang taekwondo khususunya nomor poomsae.

Setidaknya ada dua atlet, yaitu Domas Ayu Kirana dan Lessitra Draningrati. Saat ini mereka mengikuti pelatnas untuk persiapan berbagai kejuaraan internasional termasuk SEA Games 2011.  Pada SEA Games 2009 di Laos, keduanya juga berhasil meyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia. 

Poomsae (kerapian jurus) yang merupakan nomor dari taekwondo ini sepertinya masih menjadi andalan Semarang, baik untuk Kejurda maupun Porprov. Olahraga ini  tergolong nomor baru yang dipertandingkan pada Porprov 2009 di Solo. Pada PON 2008 di Kaltim, nomor tersebut belum dipertandingkan.
Namun Pengrov TI Jateng membuat trobosan dengan memperlombakan nomor ini di Porprov 2009. Tujuannya untuk mempersiapkan atlet yang akan diterjunklan ke PON 2012. Sebab,  akan memperlombakan nomor ini.

Dipertandingannya poomsae di Porprov lalu  merupakan keuntungan. Sebab Semarang  mempunyai materi atlet yang bagus dengan peminat yang banyak. Janji tim poomsae Semarang untuk mendominasi Porprov terpenuhi dengan menyabet lima medali emas. Hasil tersebut sekaligus menahbiskan Kota Lumpia itu sebagai kampiun alias pengumpul medali terbanyak.  

Poomsae memperebutkan sembilan medali emas. Lima di antaranya direbut Semarang, yang berarti Ibu Kota Jateng itu mendominasi. Dalam Porprov, Semarang menjadi raja taekwondo. Daerah ini meraih 12 emas, lima di antaranya disumbangkan dari nomor poomsae.

Ternyata para atlet poomsae Semarang tidak sebatas berprestasi di tingkat Jateng.  Ambisi  Semarang untuk menyumbangkan atlet nasional terpenuhi.
Prestasi paling baru, para atlet taekwondo nomor poomsae Semarang mendominasi tim Jateng yang diterjunkan dalam Kejurnas di Malang, baru-baru ini. Kontingen Jateng meraih satu emas di nomor poomsae dan emas itu disumbangkan atlet Semarang Lessitra Draningrati di nomor perseorangan putri.

Regenerasi

Tim poomsae Jateng di Malang beranggotakan tujuh atlet, lima di antaranya berasal dari Kota Lumpia. Selain mendapatkan satu emas, poomsae Jateng juga meraih dua perak dan dua perunggu. Dua perak diraih dari nomor pasangan (Adrian Setiaji/Domas Ayu) dan nomor beregu putri (Domas, Ita, dan Lessitra). Sedangkan dua perunggu masing-masing diraih Domas dari nomor perseorangan putri dan beregu putra (Tigor, Prasetyo, Mahendra). Kecuali Mahendra dan Ita yang berasal dari Salatiga, semua atlet poomsae Jateng berasal dari Semarang.

Meski demikian, Pengcab TI Kota Semarang perlu segera melakukan regenerasi atlet untuk berbagai even mendatang. Sebab, stok atlet berprestasi saat ini merupakan atlet lama. Belum tentu mereka bisa berlaga kembali di Porprov 2013.

”Sebagian atlet senior Semarang saat ini menghuni pelatnas. Selain itu beberapa atlet peraih emas Porprov lalu sudah terlalu tua untuk terjun lagi di Porprov mendatang,” kata Supriyanto, pelatih poomsae. 

Soal regenerasi, Supri mengaku tidak kawatir tentang potensi atlet Semarang. Animo masyarakat terhadap taekwondo di kota ini cukup tinggi sehingga tak terlalu sulit untuk mencari bibit baru.

Kini tergantung bagaimana mengelola mereka untuk menjadi atlet yang berprestasi bukan hanya tingkat Jateng tetapi juga nasional bahkan internasional. (Moch Kundori-71)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar